Jakarta, Indonesia, 8 April 2015 — IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, Institute of Microfinance Indonesia (IMI) dan CARD-MRI Development Institute (CMDI) Filipina menyelenggarakan Forum Keuangan Mikro Indonesia dengan para pemangku kepentingan di Indonesia untuk membahas pelatihan serta pendidikan di bidang keuangan mikro menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN di bulan Desember 2015.
Diskusi ini akan terfokus membahas program pengembangan kapasitas, pelajaran penting dan tantangan yang dihadapi industri keuangan mikro di Indonesia. Selain itu forum ini menjadi sarana berbagi pengalaman dan pengetahuan dari para praktisi Filipina. Para peserta akan membicarakan kesiapan, peluang, tantangan dan dampak dari integrasi ASEAN terhadap para pelaku serta industri keuangan mikro di Indonesia.
Saat ini ada sekitar 50 juta usaha mikro beroperasi di Indonesia dan hanya sekitar 60.000 lembaga keuangan formal yang menyediakan layanan untuk mereka. Walaupun ada banyak model bisnis yang bisa dipilih oleh lembaga-lembaga keuangan yang sudah lama berdiri maupun yang baru terbentuk setelah berlakunya UU No.1/ 2013 untuk memanfaatkan peluang yang sangat besar ini, mereka tidak bisa memanfaatkannya karena ketidaksiapan kapasitas sumber daya manusia.
“Kita memerlukan banyak profesional trampil, berdedikasi serta bersemangat untuk mengembangkan industri keuangan mikro di Indonesia. Kita memerlukan organisasi atau inisiatif yang terbuka untuk semua pihak yang tertarik pada bidang keuangan mikro untuk belajar, bertukar pikiran dan berbagi pengalaman,” ujar Franky Suhenda, pendiri dan CEO PT Dana Mandiri Sejahtera, perusahaan modal ventura dengan fokus pada keuangan mikro di Indonesia.
“PT Dana Mandiri Sejahtera memutuskan bekerjasama dengan CARD MRI, lembaga keuangan terbesar dI Filipina untuk meluncurkan inisiatif bersama bernama Institute of Microfinance Indonesia yang akan memberikan layanan pendirikan dan program sertifikasi untuk para profesional di bidang keuangan mikro,” tambah Franky Suhenda. Institute of Microfinance Indonesia (IMI) berencana membuka program pelatihan dan pendidikan pertama di akhir tahun 2015.
Pendiri dan direktur pelaksana CARD MRI, Dr. Jaime Aristotle B.Alip mengatakan dia percaya bahwa keuangan mikro adalah alat yang paling efektif untuk menghapus kemiskinan. “Kami gembira bisa membagi pengalaman serta praktik-praktik terbaik keuangan mikro yang sudah terbukti dan teruji selama 30 tahun terakhir kepada rakyat Indonesia.”
Sejak tahun 2008, IFC secara kumulatif mengelola 123 juta dolar AS untuk program jasa pendampingan teknis di bidang keuangan mikro. Pendampingan ini tersebar pada 190 proyek di 62 negara yang bertujuan mendorong pengembangan keuangan mikro di bawah program inklusi keuangan.
Annastassiya Marina, IFC senior operations officer mengatakan keuangan mikro adalah kunci penting dalam membangun infrastruktur inklusi keuangan dan karena itu sangat penting bagi pembangunan ekonomi, upaya mengurangi kemiskinan dan kesejahteraan bersama. “Melalui kontribusi kami untuk inisiatif program pendidikan dan pelatihan keuangan mikro di Indonesia, dukungan IFC semakin besar untuk mendukung industri keuangan mikro di Indonesia.”
Tentang IFC
IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta. Bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta di lebih dari 100 negara, kami menggunakan modal, keahlian dan pengaruh kami untuk mengurangi kemiskinan dan mendukung kesejahteraan bersama. Pada tahun fiskal 2014, kami menyediakan pembiayaan lebih dari 22 miliar dolar Amerika untuk meningkatkan taraf hidup di negara-negara berkembang dan mengatasi tantangan pembangunan yang paling mendesak.
Dibawah mandat pembangunan yang dipegangnya, IFC bekerjasama dengan beragam mitra termasuk the Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO). SECO memberikan dukungan program microfinance di Indonesia, sebagai salah satu dari berbagai inisiatif yang mereka dukung. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org.
Tentang Card MRI Development Institute (CMDI)
CARD-MRI Institute, Inc. (CMDI) adalah lembaga pendidikan yang diakui dunia dengan para pengajar yang memiliki pengalaman sebagai praktisi di dunia keuangan mikro. Insitut ini menyediakan berbagai pelatihan serta pendidikan kepada para staf dan anggota CARD Mutually Reinforcing Insitutions (CARD MRI) serta lembaga-lembaga keuangan mikro lainnya yang tertarik para metodologi pembangunan inovatif. Selain itu, juga untuk para para praktisi keuangan mikro yang ingin mendapatkan pendidikan lanjutan di bidang keuangan mikro terapan.
Semua program pelatihan dan kurikulum dikembangkan serta diajarkan oleh staf pengajar CMDI yang terdiri dari para personil CARD MRI yang kompeten, ahli bidang keuangan mikro serta praktisi di bidang pembangunan yang mendedikasikan diri untuk menghapus kemiskinan di Filipina.
Tentang Dana Mandiri Sejahtera
Dana Mandiri Sejahtera (DMS), perusahaan modal ventura dengan fokus melakukan pengembangan microfinance di Indonesia, tidak hanya terbatas dalam pengembangan layanan keuangan mikro tapi juga pengembangan sumber daya manusia yang melayani pengusaha mikro tersebut. Inisiatif DMS untuk mendirikan Insitute of Microfinance Indonesia berangkat dari keinginan menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan keuangan mikro di wilayah ASEAN. Dengan bermitra dengan CMDI dan SAIDI (Southeast Asian Inter-study Development Institute), IMI meningkatkan kerjasama antara anggota ASEAN serta membantu pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN.